Tuesday, March 25, 2008
Yang Mencoklat dan Kecoklatan
kamu
terlihat manis dan eksotis
berdiri di tepi jalan
matamu yang kecil dan rambut ikalmu
menyerupai perempuan Indian Sioux
menunggu matahari
di puncak Great Plains
melihat pagi
untuk membuktikan
masih ada hidup
untuk hari ini
*ditulis oleh Hakos lewat email japri*
Tuesday, March 11, 2008
Puisi: Negeri Ajaib
"Negeri Ajaib"
Seperti masuk ke sebuah labirin ketika aku singgah
di berandamu, dengan gerbang megah terbuka,
nuansa kelam di dalamnya menyimpan sejuta misteri
yang kerap membuatku berdecak kagum.
Ku baca bait demi bait dari setiap kata
yang kau rantai, coba pahami makna yang tersamar
di dalamnya, lalu tersenyum puas
ketika ku temukan jalan keluar dari labirin
yang kau ciptakan di berandamu.
Ku tinggalkan jejakku agar kau tau
aku akan selalu singgah lagi di berandamu
kelak...
Jakarta, 110308
Dwi Rastafara
http://petak-tujuh.blogspot.com
(To: Sobatku Lil Angel di Negeri Ajaib)
Seperti masuk ke sebuah labirin ketika aku singgah
di berandamu, dengan gerbang megah terbuka,
nuansa kelam di dalamnya menyimpan sejuta misteri
yang kerap membuatku berdecak kagum.
Ku baca bait demi bait dari setiap kata
yang kau rantai, coba pahami makna yang tersamar
di dalamnya, lalu tersenyum puas
ketika ku temukan jalan keluar dari labirin
yang kau ciptakan di berandamu.
Ku tinggalkan jejakku agar kau tau
aku akan selalu singgah lagi di berandamu
kelak...
Jakarta, 110308
Dwi Rastafara
http://petak-tujuh.blogspot.com
(To: Sobatku Lil Angel di Negeri Ajaib)
Sunday, March 9, 2008
Night Landscape of Amusement Park
: Inggrid
Serupa konstelasi yang ajaib,
tubuhmu adalah lampu taman
dan rinduku dedaunan kihujan
Tapi entah bayang siapa selalu
kita idamkan mengendap-endap
di keremangan hati, yang dengan
sengaja, tak pernah rapat dikancingkan
Lalu aku mengira angin yang berhembus
adalah dia yang di tangan kanannya terhunus
sebilah pedang dan berkata, "Aku tak datang
membawa damai bagimu, Kasih."
Di sini, seperti juga di Getsemani,
selalu ada sepi. Sepi yang kuyakini lahir
dari pendar tubuhmu ketika menyentuh
dedaunan rinduku, dan meluruhkannya
sebagian agar kurasakan bahagia, seperti
kau ketika disebut namamu dengan kata
: Sayang.
2008
Karya Dedy Tri Riyadi (http://toko-sepatu.blogspot.com)
Diposting di milis bungamatahari tanggal 4 Maret 2008
Serupa konstelasi yang ajaib,
tubuhmu adalah lampu taman
dan rinduku dedaunan kihujan
Tapi entah bayang siapa selalu
kita idamkan mengendap-endap
di keremangan hati, yang dengan
sengaja, tak pernah rapat dikancingkan
Lalu aku mengira angin yang berhembus
adalah dia yang di tangan kanannya terhunus
sebilah pedang dan berkata, "Aku tak datang
membawa damai bagimu, Kasih."
Di sini, seperti juga di Getsemani,
selalu ada sepi. Sepi yang kuyakini lahir
dari pendar tubuhmu ketika menyentuh
dedaunan rinduku, dan meluruhkannya
sebagian agar kurasakan bahagia, seperti
kau ketika disebut namamu dengan kata
: Sayang.
2008
Karya Dedy Tri Riyadi (http://toko-sepatu.blogspot.com)
Diposting di milis bungamatahari tanggal 4 Maret 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)